TfCpTfA9GfMpTfG9GSYiGUdoBA==

Lokasi Rawan Longsor, Pembangunan SPPG di Bruno menjadi sorotan


PURWOREJO — Radarnet.co.id | Keberadaan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang berlokasi di Jalan Kutoarjo–Bruno, Dusun Gondangsari RT 02 RW 02, Desa Gowong, Kecamatan Bruno, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, menuai sorotan tajam. Pasalnya, lokasi dapur MBG yang dikelola Yayasan Bina Generasi Anak Desa tersebut berada di kawasan rawan longsor.


Diketahui, di bagian belakang dapur SPPG sebelumnya sempat terjadi peristiwa longsor yang mengakibatkan kerusakan pada  bagian tembok dapur. Saat ini, area tersebut memang telah diperkuat dengan pemasangan bronjong. Namun demikian, kondisi geografis wilayah tersebut tetap dinilai memiliki potensi ancaman bencana.


Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Purworejo, Wasit Diono, menegaskan bahwa wilayah kecamatan Bruno sejak awal telah teridentifikasi sebagai kawasan yang rawan longsor.


“Wilayah tersebut diketahui memiliki potensi terjadinya bencana longsor. Oleh karena itu, pada proses perencanaan dan pembangunan dapur MBG, BPBD telah memberikan catatan dan rekomendasi khusus,” tegas Wasit Diono.





Ia menjelaskan, rekomendasi tersebut bukan sekadar formalitas, melainkan bentuk peringatan serius agar pihak pengelola dan pelaksana pembangunan benar-benar memperhatikan aspek keselamatan dan mitigasi risiko bencana.


“Rekomendasi itu bertujuan agar pembangunan dapur MBG tetap memperhatikan aspek keselamatan, mitigasi risiko bencana, serta langkah-langkah pencegahan yang diperlukan. Jangan sampai fasilitas yang dibangun justru membahayakan masyarakat maupun pekerja di dalamnya,” lanjutnya.


BPBD menekankan bahwa pembangunan fasilitas publik, terlebih yang berkaitan langsung dengan pelayanan gizi masyarakat, tidak boleh mengabaikan faktor kerawanan bencana. Evaluasi teknis, penguatan struktur bangunan, serta pengawasan berkelanjutan menjadi keharusan mutlak.


Masyarakat pun diharapkan turut mengawasi dan mendorong agar pengelola SPPG benar-benar mematuhi rekomendasi yang telah dikeluarkan. Keselamatan jiwa dan keberlanjutan fasilitas publik harus menjadi prioritas utama, bukan dikorbankan demi kepentingan pembangunan semata.terangnya.

(Jn)

Komentar0

Type above and press Enter to search.