Sleman, Radarnet.co.id | Proyek pengaspalan jalan ruas Jalan Pramuka yang masuk di wilayah Kalurahan Sidoagung Kapanewon Godean Kabupaten Sleman yang diduga dari Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Sleman dilakukan saat hujan deras yaitu pada Hari Jumat Tanggal 31 Oktober 2025.
Berdasarkan pantauan tim.kontrol media dilapangan pada Hari Jumat Tanggal 31 Oktober 2025 sekira Pukul 13.00 WIB terlihat para pekerja tetap melakukan pengasapan tambal sulam itu meskipun diguyur hujan deras. Ironisnya, pekerja tetap menggelar dan menghamparkan aspal diatas permukaan jalan yang sedang basah akibat hujan.
Selain pengaspalan yang dilakukan saat hujan, dilokasi juga tidak ditemukan papan nama atau plang proyek, sehingga masyarakat tidak mengetahui berapa anggaran proyek dan berasal dari mana proyek tersebut. Patut diduga pelaksanaan proyek tersebut mengabaikan Undang Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik.
Tim media mencoba bertanya pada seseorang yang menjaga di pertigaan masuk area proyek tersebut, ada 4 item yang ditanyakan tim media yaitu
1, proyek apa?
2,siapa pelaksananya? 3,kenapa kok hujan tetap menghampar aspal?
4 Dimana papan nama proyek?
namun tim media tidak mendapatkan keterangan yang jelas dari penjaga pintu masuk proyek tersebut.
"Ini proyek pak..., itu baru nambal nambal dulu, setelah itu baru diaspal total, untuk papan proyek ya ini, adanya rambu rambu ini," jawabnya.
Karena akses masuk ke area proyek jalan ditutup dan tidak diperbolehkan masuk, tim kontrol media kemudian mencari jalan lain untuk bisa mendekat ke titik pengaspalan, dan benar saja tim kontrol media melihat langsung proses menghampar aspal di jalan Pramuka wilayah Sidoagung Godean tersebut saat hujan turun lumayan deras.
Tim kemudian meminta tanggapan kepada salah satu warga dengan inisial Al yang kebetulan rumahnya tepat dipinggir jalan yang sedang diaspal terkait pengaspalan saat hujan deras, Al pun menjawab jika semestinya saat hujan tidak boleh melakukan pengaspalan, karena ditakutkan kwalitas aspal jadi kurang baik.
"Sebenarnya tidak baik saat hujan seperti melaksanakan pengaspalan, takutnya hasil tidak maksimal, tapi mungkin karena terpaksa juga bisa," tutur Al kepada tim media didepan rumahnya.
Secara umum aspal tidak dapat dipasang saat hujan. Hal ini karena campuran aspal mengandung minyak, dan minyak serta air bereaksi saat bersentuhan dalam hal ini akan bereaksi secara negatif. Saat hujan mengenai aspal baru, minyak akan naik ke permukaan, yang akan memengaruhi waktu pengerasan dan hasil akhir. Jika aspal diaspal saat hujan, kualitas aspal secara keseluruhan dapat menurun
Untuk diketahui bersama bahwa dalam Spesifikasi Umum Bina Marga 2018 (Revisi 2) dan Permen PUPR No. 13 Tahun 2011, ditegaskan bahwa pekerjaan pengaspalan tidak boleh dilakukan saat hujan atau permukaan jalan basah. Air pada permukaan akan menghambat daya rekat antara aspal dan agregat, sehingga menurunkan kekuatan dan umur perkerasan jalan.
Sementara, Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan Kawasan Permukiman ( DPUPKP) Kabupaten Sleman Taupiq Wahyudi ST., MTP, saat dikonfirmasi tim kontrol media melalui sambungan chat whastApp sekira Pukul 16.00 WIB dihari yang sama membenarkan jika pengerjaan pengaspalan di Jalan Pramuka Sidoagung Godean dari Dinas PUPKP Kabupaten Sleman, tim juga mengirim video dokumentasi terkait pengaspalan saat hujan deras kepada Kepala Dinas PUPKP.
Tunggu investigasi lanjut tim kontrol media yang berencana akan menghadap Kepala Dinas PUPKP Sleman guna meminta keterangan detail terkait proyek pengaspalan Jalan Pramuka Sidoagung tersebut pada Senin Minggu depan.
(Red)
Komentar0