TfCpTfA9GfMpTfG9GSYiGUdoBA==

Mengadukan Pengangsu Pertalite, Malah Berujung Hendak di OTT Terkait Pemalsuan Plat Nomor Oleh Beberapa Oknum Polres Gunung Kidul.


‎Gunung Kidul, Radarnet.co.id | 7 April 2025

‎Ketika tim Lembaga KANNI dan beberapa rekan media melintas dan berhenti di SPBU 44.558.14 jl. Manthous Playen I,  KEC. Playen Kabupaten Gunung kidul Jogjakarta, untuk mengisi BBM jenis Pertalite. Sekira pukul 17.48 WIB mobil kami diisi petugas dan berjejeran dengan mobil APV silver, yang di curigai dari jendela yang terbuka terlihat ada sebuah jerigen di sebelah supir. Salah satu rekan media yg turun untuk ke toilet tadi disuruh untuk melihat apakah benar mobil APV tersebut mengangsu.

‎Ternyata kecurigaan kami benar, selain pemilik mobil yang bernama Astono terlihat akrab dengan petugas SPBU, ternyata mobil tersebut telah di modifikasi untuk mengangsu BBM jenis pertalite, mobil tersebut berisi 10 jerigen menurut pengakuan dari Astono jerigen yang terisi BBM jenis Pertalite baru berjumlah 4 buah dengan kapasitas sekira 35Liter. Astono mengajak kami untuk bertemu di sebuah warung angkringan dekat SPBU. Astono menghubungi orang yang bernama ompong kemudian datang 2 orang yg satunya bernama yadi. Kami menelpon Bapak Kapolsek Playen, dan luar biasa respon cepat Bapak Kapolsek menanggapi telpon dari kami. Bapak Kapolsek memerintahkan 3 anggota untuk pergi ke lokasi. Sesampai di lokasi anggota membawa  mobil APV yang berisi beberapa jerigen berisi BBM jenis Pertalite milik pengangsu. 



‎Di Polsek kami semua  dimintai keterangan dan dari pihak Polsek membuatkan LI (Laporan Informasi), sekira jam 18.15 WIB kami tiba di Polsek Playen. Selesai pemeriksaan sekira Pukul 02.00 WIB.

Tiba-tiba datang beberapa anggota Polres Gunung kidul yang berjumlah 4 orang masuk kedalam ruang penyidikan. Yang dimana kami belum sepenuhnya selesai diminta keterangan, dikarenakan pihak Polsek menyatakan bahwa perkara pengangsu jika dapat di buktikan maka proses akan berlanjut. 


Tiba - tiba pihak Polres menanyakan mobil yang kami gunakan. 

‎Ujar petugas Polres yang bernama Hendra mengatakan bahwa plat tersebut adalah Mobilio tetapi mobil yang anda pakai Xenia. Salah seorang tim menjawab benar  bahwa itu menggunakan plat milik kakaknya. Dengan alasan bahwa bisa jadi jika dijalan bertemu dengan Debt Collector.

‎Ujar Johanes Krisnantoro karena saya merasa takut dengan Debt Collector di jalan², karena negara ini belum sepenuhnya aman dari Debt Collector. 

‎Johanes menyatakan bahwa itu mobil klien yang menunggak angsuran dan memintanya untuk membawa sampai dengan proses pengajuan pelunasan khusus di ACC pihak leasing.


‎Sudah sekira jam 02.00 WIB kami hendak berpamitan tetapi pihak Polres Gunungkidul tetap memaksa untuk kami di mintai keterangan di polres gunung kidul. 

‎Johanes sempat mengatakan jangan hari ini karena budhenya di Purworejo meninggal dunia dan saya juga kurang enak badan.(ujar Johanes). 

‎Pihak anggota Polres tetap ngotot untuk mobil di tinggal, kami sudah beralasan bahwa mobil tersebut bukan hasil tindak pidana penggelapan maupun pencurian. Johanes bersedia di periksa keesokan harinya setelah kami pergi takziah dan mengambil kelengkapan terkait aplikasi dari leasing.


‎Dikarenakan anggota Polres bernama Hendra dan satu rekannya yang tidak menyebutkan nama tetap ngotot minta untuk mobil kami di tinggal. Akhirnya kami menelepon rekan yang ada di Semarang untuk membawa aplikasi dari leasing yang berada di rumah Semarang untuk di bawa ke Polsek Playen atau ke Polres Gunung kidul, 


Berasa akan adanya dugaan kriminalisasi yang di lakukan oleh anggota Polres Gunungkidul.

‎Rekan kami menelpon beberapa teman media dan akan kami lakukan Presrilis dari Johanes Lembaga KANNI yang diduga akan di kriminalisasi. 



‎Tuhan berpihak pada kami ternyata mobil yang terparkir di depan Polsek Playen Avanza warna hitam yang menurut informasi dari anggota Polsek di duga digunakan sebagai opsional anggota dari Polres.

‎Ternyata menggunakan dua plat nomor yang nampak adalah nomor plat palsu tanpa ada tertera cap lantas dan yang dalamnya plat dengan stempel lantas  Dan rekan kami bertanya kepada 4 orang anggota polres didepan polsek avanza hitam punya siapa? Dan tidak ada yang mengaku. 

‎Ketika kami mengumpulkan rekan media dan berniat akan meramaikan terkait permasalahan ini baru kami di ijinkan pulang dan diperbolehkan untuk takziah ke Purworejo. (J&R)

Komentar0

Type above and press Enter to search.